MALANG – Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) Malang, Dr dr Sri Andarini M Kes mengaku kesulitan mencari dokter spesialis yang mau ditempatkan di rumah sakit di luar Pulau Jawa.
“Saya merasa sedih ketika menerima tamu dari rumah sakit di luar Pulau Jawa. Mereka meminta kepada saya lulusan dokter spesialis yang mau ditempatkan di luar Pulau Jawa. Mencari dokter spesialis yang mau bekerja di luar Pulau Jawa sangat sulit sekali,” ujar Sri Andarini saat melantik 18 dokter spesialis baru di Gedung Dekanat FK UB Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Dia berharap lulusan dokter spesialis FK UB dapat mengabdikan diri di rumah sakit yang ada di luar Pulau Jawa.
Selain itu, para dokter tersebut juga harus mau menghadapi permasalahan yang terjadi, seperti keterbatasan peralatan yang dimiliki rumah sakit daerah.
“Kami memohon para dokter tetap memberi pelayanan optimal dan sebaik-baiknya kepada masyarakat, dengan mengedepankan profesionalisme untuk meningkatkan kualitas pelayanan dokter spesialis di rumah sakit dan di masyarakat,” imbuhnya.
Dekan FK UB ini juga meminta kepada setiap lulusan dokter spesialis FK UB dapat mencermati dan memahami peraturan hukum yang berlaku terkait keputusan KKI No. 17/KKI/KEP/VIII/2016 tentang Pedoman Penegakan Disiplin Profesi Kedokteran. Hal ini penting agar aman dalam menjalankan tugas profesi dokter spesialis.
Sementara itu, perwakilan dokter spesialis baru, dr Briliant Wisnu Respati SpPD mengatakan, menjadi seorang dokter merupakan jalan hidup pilihan yang di dalamnya terdapat beban dan tanggungjawab yang tidak bisa dikesampingkan.
Ia menyampaikan, bagi seorang dokter, pasien merupakan prioritas utama dalam bekerja, bukan ego maupun motif dan agenda lainnya. (*)
Sumber: timesindonesia.co.id