Jakarta – Saat blusukan ke Jalan Swadarma 3 RT 06/RW09, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (29/11), Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI, Djarot Saiful Hidayat banyak menerima aduan warga yang kerap ditolak rumah sakit (RS) swasta karena mereka peserta BPJS Kesehatan.
Seperti yang disampaikan warga bernama Sherly kepada Djarot. “Soal BPJS Kesehatan, Pak Djarot. Kami sering ditolak rumah sakit. Tolong bilangin ke rumah sakit jangan persulit kami, Pak. Memang ada yang gratis dan ada yang bayar, tapi jangan dipersulit. Karena warga di sini kebanyakan menengah ke bawah,” kata Sherly.
Mendengar aduan warga tersebut, Djarot mengaku sering kali menerima keluhan dari warga terkait BPJS Kesehatan. Karena itu, ia meminta warga Jakarta segera melaporkan bila dipersulit oleh RS baik swasta maupun RSUD.
“Kalau ada kasus penolakan itu tolong beritahu kami. Baik melalui aplikasi Qlue, WA maupun ketua RW ya. Karena Ketua RW itu sama tugasnya dengan kami, mendengarkan aduan warga,” terang Djarot.
Menurutnya, tidak boleh ada diskriminasi atau perbedaan pelayanan kesehatan bagi warga dari kelas menengah ke bawah. Semua warga Jakarta harus mendapatkan kesetaraan dalam pelayanan kesehatan, apa pun latar belakang ekonominya.
“Seluruh warga Jakarta harus mendapatkan pelayanan kesehatan setara tanpa ada diskriminasi,” ujarnya.
Karena banyak RS swasta yang menolak merawat warga peserta BPJS Kesehatan, maka Djarot akan menyampaikan aduan warga tersebut ke Kementerian Kesehatan. Tidak hanya itu, ia juga akan menindak tegas RS swasta yang melakukan penolakan peserta BPJS Kesehatan. Dari hasil evaluasi tersebut, Pemprov DKI bisa saja mencabut izin usaha dari RS Swasta tersebut.
“Kita bisa cabut izinnya. Toh pemerintah daerah bayar untuk biaya kesehatan warga kurang mampu ke rumah sakit,” tegasnya.
Sumber: beritasatu.com