Selasa, 18 Oktober, pemadaman listrik di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung membawa bencana untuk seorang pasien cuci darah yang bernama Bramanto. Pria berusia 45 tahun itu meninggal dunia saat menjalani cuci darah karena pemadaman membuat mesin mati.
Keluarga almarhum melaporkan manajemen rumah sakit ke Kepolisian Daerah Lampung karena tidak ada yang mau menemui untuk menjelaskan kejadian tersebut. “Karena itu, saya melapor ke Polda Lampung,” kata Enrico, salah satu keluarga korban, Selasa, 18 Oktober. “Ternyata UPS di mesin cuci darah adik saya rusak sehingga ketika listrik padam, mesin ikut mati.”
Sementara itu, pihak manajemen rumah sakit membantah UPS ke mesin pencuci darah mati sehingga mengakibatkan Bramanto meninggal. Direktur Pelayanan Medis Rumah Sakit Bumi Waras, dr Arief Yulizar, memastikan mesin pemasok daya ke mesin cuci darah yang dipakai masih hidup. Namun Arief mengakui, listrik dipadamkan pihak PLN pada saat itu.
“Gensetnya juga hidup. Jadi, ketika listrik padam dalam dua detik, mesin cuci darah langsung hidup karena UPS hidup,” kata dr Arief dilansir Kompas (18/10). “Listrik memang padam, tetapi UPS kami berfungsi baik sehingga dalam waktu dua detik mesin cuci darah sudah menyala. Jadi dalam tujuh detik, mesin cuci darah kembali menyala karena genset hidup.”
Arief menduga kematian Bramanto disebabkan serangan jantung karena sudah lemah. Dia juga mengaku tak mendapat pemberitahuan dari PLN mengenai rencana pemadaman listrik dan tak tahu tujuan penyidik Polda Lampung mendatangi rumah sakit tempatnya bekerja. (wk/dn)
Sumber: wowkeren.com