Rumah Sakit (RS) di Sumatera Utara yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Sistem Penanggulangan Pasien Gawat Darurat Public Service Center (SPGDT PSC) saat ini memang masih minim.Hanya ada tujuh RS yang sudah menerapkan sistem tersebut.
“Masih tujuh RS yang sudah terintegrasi. Yakni, RSUP H Adam Malik Medan, RSUD dr Pirngadi Medan, RSU Haji Medan, RSU Martha Friska Medan, RSU Sari Mutiara Medan, RSI Malahayati Medan dan RSU Murni Teguh Medan,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara (Sumut) Agustama kepada wartawan, Rabu (26/10/2016).
Agustama mengungkapkan, dengan adanya sistem tersebut layanan kepada pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kedepan bisa ditingkatkan menjadi lebih baik. “Di RS dengan menggunakan jaringan SPGDT PSC ini, pasien harus bisa dilayani maksimal hanya dalam 10 menit,” jelasnya.
Dengan SPGDT, sambung Agustama, masyarakat dapat menelpon call center 119 untuk mendapatkan layanan informasi mengenai RS mana yang paling siap dalam memberikan layanan kedaruratan, advis untuk pertolongan pertama dan menggerakan angkutan gawat darurat ambulan RS untuk penjemputan pasien.“Jadi kami akan mengarahkan ke RS mana pasien bisa ditangani melalui jaringan yang ada. Sehingga bisa dengan cepat mendapatkan pelayanan medis,” sebutnya.
Salah satu jenis masalah kegawat daruratan yang dapat menimbulkan kematian mendadak, terang Agustama, biasanya diakibatkan oleh berhentinya jantung. Dalam keadaan ini, tindakan resusitasi segera sangat diperlukan.”Jika tidak segera dilakukan, maka akan dapat menyebabkan kematian atau jika masih sempat tertolong dapat terjadi kecacatan otak permanen. Karena itu, waktu sangat penting dalam melakukan bantuan hidup dasar,” pungkasnya. (BS03)
Sumber: beritasumut.com