Adanya kasus zika yang sangat masif di Singapura membuat otoritas kesehatan tanah air mulai berbenah diri dalam mencegah masuknya virus yang mengerikan ini. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Subuh, menyebutkan jika semua fasilitas kesehatan di Indonesia harus bersiaga andaikata ada laporanvirus zika, baik itu di level puskesmas ataupun rumah sakit. Beliau menyebutkan jika selama ini pelayanan kesehatan di Indonesia sudah terbiasa menangani kasus demam berdarah dengue, dan mengingat penanganan zika cenderung mirip dengan DBD, maka Ia yakin setiap rumah sakit di Indonesia sudah siap untuk mengantisipasi virus zika.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan sudah melakukan pencegahan masuknya virus zika di Indonesia yakni dengan melakukan pemindaian suhu tubuh pada beberapa terminal kedatangan bandar udara ataupun pelabuhan yang ditujukan pada pendatang dari Singapura. Tak hanya itu, pendatang ini juga diberikan semacam kartu peringatan dan informasi kesehatan yang bisa digunakan penumpang yang menunjukkan gejala-gejala terkena virus zika. Petugas transportasi sendiri sudah bersiap dalam mengantisipasi andai ada tanda-tanda seseorang terkena infeksi zika sehingga akan melakukan observasi sampel darah. Andai memang orang ini terinfeksi virus zika, maka Ia akan segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
Beberapa daerah di Indonesia bahkan sudah mengeluarkan peningkatan kewaspadaan akan virus ini. Sebagai contoh, DinKes Provinsi Banten sudah mengeluarkan surat edaran yang berlaku bagi seluruh wilayah kabupaten dan kota di Banten untuk mulai menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk sebagai antisipasi virus ini. Tak hanya itu, semua fasilitas kesehatan juga sudah bersiap untuk menangani virus zika. Masyarakata pun diharapkan aktif melindungi diri dari serangan virus zika yang sebagian besar terjadi karena gigitan nyamukaedes, nyamuk yang banyak ditemukan di Indonesia.
Sumber: doktersehat.com