BANDAR LAMPUNG — Sejumlah rumah sakit yang ada di Bandar Lampung mengakui kekurangan tenaga apoteker. Rumah saki tersebut di antaranya RSUDAM dan RS Graha Husada Bandar Lampung. Mereka mengaku kekurangan tenaga apoteker tersebut sudah diupayakan untuk melakukan penambahan, namun belum membuahkan hasil.
“Ya, saat ini kami hanya memiliki dua tenaga apoteker,” kata Humas Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung, Shanty, Selasa (27/9/2016).
Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk memenuhi kebutuhan tenaga apoteker yang diharapkan, di antaranya dengan membuka lowongan tenaga apoteker, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Kita sudah sebar kemana-kemana untuk lowongan apoteker, tapi karena mungkin jumlah apoteker itu sendiri yang minim. Jadi, sampai saat ini belum ada lamaran masuk,” tegasnya.
Hal senada diungkapkan Kasubbag Humas RSUDAM Lampung Sapri bahwa untuk tenaga apoteker, pihak RS masih jauh dari angka ideal yang sesuai dengan ketentuan. “Dari 625 tempat tidur, RSUDAM baru memiliki sebanyak 13 tenaga apoteker dan dua orang masih dalam menjalani studi,” kata Sapri di ruang kerjanya.
Menurut dia, secara kebutuhan RSUDAM selayaknya memiliki 20-21 apoteker. Kekurangan tersebut, kata Sapri sudah terjadi lama dan pihak rumah sakit pun telah berupaya mengajukan atau mengusulkan untuk penampahan jumlah tenaga apoteker kepada Pemerintah Provinsi melalui Badan Kepegawaian RSUDAM.
“Kami sudah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi, mengenai dikabulkan atau tidak itu semua kewenangan pemerintah. Namun, secara pribadi dan instansi, sangat berharap usulan kami dapat segera dikabulkan guna meningkatkan pelayanan yang sebenar-benarnya,” kata dia.
Kendati kekurangan, lanjut Sapri, pihak RS menyiapkan tenaga pendamping dari tenaga apoteker yang ada, di antaranya mempekerjakan tenaga teknis Kefarmasian sebanyak 21 orang PNS, dan dibantu tenaga kerja sukarela (TKS) umum sebanyak 36 orang.
“Alhandulillah, kendati kekurangan di tenaga apoteker bisa sedikit terbantu oleh mereka,” tegasnya.
Sumber: lampost.co