LAMONGAN (BM) – Manajemen RSUD dr Soegiri Lamongan kembali mengadakan pelatihan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Kali ini dengan menggelar pelatihan membangun dan mengembangkan pengelolaan manajemen nyeri di aula lantai dua yang diadakan dalam dua gelombang, 28-29 September, dengan jumlah total peserta 390 orang.
“Gelombang pertama jumlah peserta sebanyak 150 dan selanjutnya diikuti 120 peserta. Sebelum dilakukan pelatihan para peserta akan menerima preste, kemudian materi, diskusi dan diakhiri post test,” jelas dr Zamroni, Sp.An selaku ketua panitia pelaksana pelatihan, Rabu (28/9).
Zamroni mengatakan, pelatihan dilakukan untuk samakan presepsi mengenai manajemen nyeri yang selama ini masih berbeda di masing-masing bagian. “Seperti bagian bedah, internal ataupun yang lainnya untuk pengelolaan pasien, sehingga diharapkan setelah adanya pelatihan ini perbedaan dari masing-masing bagian tersebut sudah tidak ada,” paparnya.
Direktur rumah sakit milim Pemkab Lamongan tersebut, dr Yulianto Dwi M, MM. Kes yang diwakili dr Eko Budi S, Sp.PD selaku Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang menerangkan bahwa pengetahuan manajemen nyeri sangatlah penting dalam pelaksanaan Rekam Medis. “Sehingga saya harapkan dengan pelatihan ini agar penyamaan presepsi nyeri dapat masuk semua bidang, karena manajemen nyeri ini sangat penting untuk pengisian rekam medis,” terangnya.
Eko juga berharap agar selesai dari pelatihan ini para tenaga medis dapat mendapatkan ilmu yang dapat menunjang rumah rumah sakit dalam memberikan pelayanan yang lebih baik pada pasien.
“Biasanya kalau pelatihan tidak ada pretes, namun untuk pelatihan ini akan diberikan prestes, untuk mengetahui kemampuan masing-masing peserta, dan nantinya juga akan ada post test usai pelatihan, saya berharap seusai dilakukan post test hasilnya lebih baik dari pre test,” harapnya.
Selain itu Eko juga menyampaikan, bahwa pelatihan Manajemen nyeri ini juga sangat menunjang rumah sakit untuk menuju Akreditasi Paripurna. “Dalam akreditasi Paripurna sebuah Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, Isu manajemen nyeri ini menjadi salah satu elemen penilaian yang dipersyaratkan untuk dipenuhi oleh pihak rumah sakit,” pungkasnya.
Dalam pelatihan tersebut pihak RSUD dr. Soegiri mengundang dr. Alfita SpAn. Mkes, seorang dokter Spesialis Anastesi sebagai pemateri. Diantara materi yang dipaparkan adalah mengenai konsep dan assesment serta pengelolaan nyeri dan penggunaan obat-obatan. Alfita juga menyampaikan mengenai standar akreditasi JCI dalam menajemen nyeri yang harus dimiliki oleh rumah sakit. (ifa/zen)
Sumber: beritametro.news