JAKARTA – Polri terus mengembangkan fasilitas yang ada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk membantu program pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Bahkan saat ini seluruh pasien BPJS dilayani dengan baik.
“Saat ini Polri memiliki jaringan kedokteran sebanyak 45 RS Bhayangkara se-Indonesia. Sangat diminati masyrakat menjadi besar tidak ada lagi istiah masuk RS terus meninggal,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai meresmikan empat gedung baru di RS Bhayangkara Soekanto, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (20/9/2016).
Tito berharap seluruh RS Bhayangkara menjadi rumah sakit rujukan yang melayani masyarakat dengan baik dan profesional. Sehingga menghilangkan citra bahwa masuk RS Polri tambah sakit. “Sekarang (RS Polri) sudah jauh berkembang,” tandas Tito.
Selain bermanfaat untuk masyarakat, sambung mantan Kepala BNPT, kegunaan lainnya adalah memberikan fasilitas kesehatan kepada 430.000 anggota Polri. Selain itu fungsi kedokteran kesehatan adalah fungsi bantuan teknis. “Forensiknya dalam rangka menunjang tugas kepolisian seperti reserse, bencana alam dan lain-lain, kata Tito.
Kemudian kedokteran dan kesehatan sangat penting menjadi soft weapon bagi Polri dalam menangani Kamtibmas. Dijelaskan Tito, polisi tidak cukup hanya menangkap, tetapi Juha melakukan pencegahan dengan mendekatkan ke komunitas masyarakat rawan konflik seperti kampung narkoba.
“Ini dokter kesehatan bisa masuk ke sana karena ini dibutuhkan. Sehingga bisa mencairkan suasana. Melakukan bakti sosial terutama masyarakat tidak mampu,” tandasnya.
(yud/pojoksatu)
Sumber: pojoksatu.id