Kota Jayapura Provinsi Papua, dipastikan bakal memiliki rumah sakit terlengkap yang selama ini menjadi dambaan masyarakat, terutama dalam sisi pelayanan kesehatan.
Hal tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit Siloam GKI di tanah Papua yang dilakukan Wali Kota DR. Benhur Tomi Mano, MM bertempat di depan Kantor Klasis GKI Jayapura, Sabtu (9/7).
Turut hadir, Sekretaris Daerah Kota Jayapura Rasmus D. Siahaya, SH, MM, Ketua Sinode GKI Pdt. Dr. Albert Yoku, STh, Ketua Klasis GKI Jayapura, Pdt. Wilem Itaar, Ketua LMA Port Numbay, George Awi, Kapolres Jayapura Kota, Ketua Komisi A DPRD kota Jayapura para Asisten, serta Kepala SKPD di lingkup Pemerintah kota Jayapura.
Wali Kota dalam sambutannya mengatakan, pembangunan manusia yang seutuhnya adalah pembangunan secara jasmani maupun rohani di mana kedua aspek saling terkait.
“Hal ini perlu didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Dan sudah barang tentu menjadi tanggung jawab kita bersama-sama baik oleh Pemerintah maupun Denominasi agama yang ada,” urainya.
Jayapura, lanjut Wali Kota, merupakan kota yang aman, damai, mandiri dan kota yang sejahtera. Dengan semua itu, maka tentunya akan menarik minat para investor untuk masuk dan menanamkan modal investasinya.
Dirincikan, beberapa bulan lalu telah dilakukan peletakan batu pertama RS Ibu dan Anak yang pembangunannya memakan waktu selama tiga bulan. Dan pada Rabu (13/7) mendatang, dirinya akan kembali melakukan peletakan batu pertama pembangunan RS bertaraf Internasional yang berlokasi di Muara Tami.
Diakui Wali Kota, pembangunan RS Internasional tersebut mendapat dukungan dari pengusaha Tomy Winata semata-mata untuk melayani kepentingan masyarakat kota Jayapura dan juga demi jemaat Tuhan di kota ini.
“Peletakan batu pertama RS GKI Siloam adalah merupakan jawaban pergumulan anak-anak Tuhan yang berada dalam Badan Pekerja Klasis GKI Jayapura bersama Badan Pekerjaan Sinode di tanah Papua untuk menjawab kebutuhan Jemaat dan masyarakat di kota Jayapura dan tanah Papua secara umum,” akuinya sembari mengutip salah satu ayat firman Tuhan “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah maka sia-sialah orang yang membangunnya”.
“Artinya, mari kita berdoa semoga Tuhan sendiri yang akan bersama-sama dengan para pekerja menyelesaikan pembangunannya dalam rangka menjawab kebutuhan akan pelayanan medis bagi warga jemaat yang ada di kota Jayapura dan tanah Papua,” ajak Wali Kota.
Ia juga mengingatkan kepada warga Jemaat GKI di tanah Papua khususnya Klasis GKI Jayapura untuk tetap menyadari bahwa pembangunan RS Siloam bukan semata-mata hanya milik Badan Pekerja Klasis Jayapura dan Sinode GKI di tanah Papua.
“RS ini milik bersama seluruh warga jemaat yang berada di klasis GKI Jayapura tanpa kecuali sehingga tanggung jawab pembangunan juga merupakan tanggung jawab bersama sekecil apapun beban yang dipikul merupakan beban jemaat secara bersama-sama,” pesan Wali Kota.
Kepada Lippo Group yang akan mendukung pembangunan, Wali Kota secara khusus meminta agar pembangunan RS tersebut dapat dilakukan secara maksimal dan tetap memperhatikan dampak dari berbagai aspek pembangunan terkait keberadaan bangunan di sekitar.
Pemkot telah memberikan ruang terbuka hijau untuk digunakan sekaligus mengharapkan adanya penataan patung Yos Sudarso Imbi serta tidak melupakan kearifan lokal di kota Jayapura yang saat ini sedang menuju pada kota modern.
Pria yang akrab disapa BTM ini juga yakin dan percaya bahwa dirinya akan meresmikan RS-RS tersebut setelah sebelumnya telah melakukan peletakan batu pertama.
Ditambahkan, Pemkot akan memantau secara baik tahapan aturan yang diberikan karena RS yang dibangun merupakan titik nol kota Jayapura.
BTM juga meminta kepada keluarga jemaat yang ada di Klasis Jayapura agar memberi dukungan dengan hati.
Karena, menurutnya, membangun di atas iman yang terpenting adalah hasil pembangunan bertujuan untuk melayani seluruh warga jemaat maupun masyarakat di kota Jayapura dan di tanah Papua untuk mendapatkan perawatan dengan baik.
Ia berharap agar pembangunan ini sesuai dengan apa yang telah disepakati dengan baik dengan tidak merubah gambar yang ada.
“Saya berharap Lippo Group tidak hanya menyenangkan hati orang Papua tapi buatlah yang terbaik untuk orang Papua maka Lippo Group akan diberkati, dan akan melihat tanda heran yang satu dengan tanda heran yang lain,” tukasnya.
Ketua Am Sinode GKI di tanah Papua, Pdt. Albert Yoku merincikan, GKI memprogramkan pembangunan RS ini melalui Diakonia Gereja, dalam rangka pendekatan pelayanan pastoral konseling bagi masyarakat yang sakit.
GKI, lanjut dia, bergandengan tangan dengan Lippo dan Pemkot untuk membangun RS bertaraf internasional.
“Dan hari ini, pembangunan RS GKI Siloam terwujud,” cetusnya.
Saat ini, Sinode GKI di Tanah Papua juga telah memfasilitasi anak-anak warga jemaat di tanah Papua untuk studi kedokteran di Uncen Jayapura, Yogyakarta, Salatiga dan Jakarta.
“Mereka anak-anak pendeta dan majelis telah disiapkan sebagai tenaga-tenaga dokter, yang disiapkan sedini mungkin sehingga nantinya akan kembali bekerja di RS Siloam,” tandasnya. (HAR)
Sumber: dharapos.com