Perwakilan orang tua korban vaksin palsu dari rumah sakit Harapan Bunda Jakarta timur dan Mutiara Bunda Tangerang beraudiensi dengan ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Ade Komarudin selasa siang di gedung DPR RI
Audiensi juga di hadiri wakil ketua DPR RI Agus Hermanto dan Fahri Hamzah serta ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf, Para orang tua korban vaksin palsu ini pun menyampaikan kekecewaan mereka terhadap sikap Rumah Sakit yang tidak Kooperatif
“Pihak Rumah Sakit Harapan Bunda yang telah memblokir crisis center vaksin palsu per tanggal 18 Juli 2016,Padahal crisis center merupakan upaya solidaritas orang tua korban untuk mendorong Pihak Harapan Bunda bertanggung jawab atas praktek pemberian Vaksin Palsu” Ungkap August Siregar Perwakilan Dari Pihak Orang Tua Korban Vaksin Palsu
Terkait Vaksin Palsu DPR menghimbau pemerintah agar segera mengaktifkan crisis Centre di seluruh rumah sakit yang teridentifikasi mendapatkan distribusi vaksin palsu
“Seharusnya setiap Rumah sakit baik negara maupun swasta diperintahkan untuk membuat crisis center,itu yang menurut saya paling penting untuk saat ini secara organisasi” Ketua DPR RI Ade Komarudin Menambahkan
Para orang tua korban Vaksin Palsu juga di himbau untuk tetap tenang karena hasil uji laboratorium kandungan di dalam vaksin palsu dinilai tidak berbahaya namun DPR berjanji akan membentuk panitia kerja dan panitia Khusus di bawah komisi 9 DPR untuk mengusut kasus ini
“Tidak semua dokter bersalah,tidak semua perawat itu salah dan tidak juga semua rumah sakit itu tahu Apakah vaksin yang dimilikinya asli atau tidak dan pihak yang lebih tahu adalah Bagian Pembelian,oleh karena itu kami himbau agar kita tidak memberikan semacam hukuman kepada institusi keseluruhan tapi kita harus cari Oknum Oknum nya dan proses mencari oknum tersebut harus melalui peradilan” Ungkap Ketua Komisi IX DPR
Sebelumnya aliansi orang tua korban rumah sakit harapan bunda sudah mengajukan tujuh tuntutan kepada pihak rumah sakit di antaranya adalah daftar nama seluruh korban yang teridentifikasi terkena vaksin palsu,rekam medik para korban dan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh korban vaksin palsu namun hingga kini belum ada respons dari pihak Rumah Sakit
Sumber: regionaldailly.blogspot.co.id