Jakarta – Mabes Polri menduga ada 14 rumah sakit yang membeli vaksin secara tidak resmi. Dari 14 RS yang dicurigai itu, tidak ada 1 pun yang berasal dari RS pemerintah.
“Yang jelas tidak ada dari RS pemerintah,” ujar ujar Dir Tipid Eksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya, dalam jumpa pers seusai menggelar rapat Satgas Vaksin Palsu di kantor Kemenkes, Jl HR Rasuna Said, Selasa (12/7/2016).
Hadir dalam rapat tersebut Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehtan Kemenkes Maura Linda Sitanggang, Direktur Pengawasan Distribusi Obat Badan Pom Arustiono, Sekretaris Umum PP IDAI (Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia) Piprim Basarah Yanuarso, dan Kabiro Komunikasi Kemenkes Oscar Primadi.
Menurut Agung, 14 RS itu diduga terkait pemalsuan vaksin bahkan terkait dengan produksi vaksin palsu. Diduga 14 RS itu tersebar di berbagai provinsi terutama di Pulau Jawa dan Sumatera.
“Ada proses produksi yang melibatkan pihak tertentu yang kemudian sampai pada 14 RS ini,” ucapnya.
Terkait nama RS-nya, Agung tidak bisa membeberkan karena ini masih tahap penyidikan.
“Nanti kami sampaikan data lengkapnya,” ucapnya.
(rvk/nrl)
Sumber: detik.com