Dinas Kesehatan (Diskes) menginformasikan selama idul fitri rumah sakit rumah sakit milik pemerintah dan swasta tetap beroperasi selama 24 jam. Begitu pula Klinik dan dua Puskesmas Rawat Inap akan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat meski lebaran.
Hal tersebut disampaikan Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) dr. Achmad Redho Akbar mewakili Kepala Diskes Mariyati, di kantornya, senin (20/6/2016).
”Tidak ada hari libur untuk rumah sakit, begitu juga untuk klinik dan puskesmas rawat inap. Untuk dokter jaga dan perawat sistemnya seperti apa itu tergantung rumah sakit masing-masing. Yang jelas dokter pasti ada di rumah sakit,” ujar Achmad Redho Akbar.
Lebih lanjut ditambahkannya, untuk puskesmas bukan rawat inap, pada bulan ramadan hingga hari raya idul fitri tetap beroperasi sesuai jam kerja. Setelah jam kerja, disiagakan juga petugas jaga hingga pukul 16.00 apabila ada masyarakat yang ingin meminta rujukan.
”Puskesmas hanya tutup sehari ketika hari H idul fitri, selebihnya buka seperti biasa. Nah, ketika tutup jika ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan bisa datang ke Pos Pantau. Karena H-7 hingga H+7 petugas kesehatan siaga di sana,” jelasnya.
Sedangkan untuk Pos Pantau lebaran, lanjut dia, Diskes masih menunggu hasil rapat Pemkot Metro terkait formatur Pos Pantau. Namun pihaknya telah menyiapkan petugas-petugas kesehatan yang akan bertugas.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kota Metro Tondi Nasution menyampaikan dalam waktu dekat DPRD akan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit pemerintah terkait jam operasi selama bulan ramadan hingga hari idul fitri. Termasuk kesiagaan tenaga dokter dan perawat jika ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
”Namanya juga sidak, enggak boleh dikasih tahu dong kapan waktunya. Intinya kami ingin mengetahui kesiapan rumah sakit terkait jadwal dokter jaga. Baik dokter spesialis dan dokter umum, minimal on call, ketika lebaran nanti. Karena pastinya nanti setelah lebaran banyak pasien yang terserang sakit perut, flu, kecelakaan, atau batuk pilek. Jadi perlu kesiapan petugas kesehatan yang ada di puskesmas, rumah sakit, terutama IGD. Jangan sampai ada pasien tapi tidak ada dokter,” pungkas Tondi.
Sumber: lampung7news.com