Jakarta – Teknologi sistem informasi telah banyak diterapkan oleh rumah sakit untuk melakukan pendataan pasien, riwayat penyakit dan obat, sampai pemanfaatan asuransi juga keuangan. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk selaku pengelola Rumah Sakit Mitra Keluarga, merupakan salah satu yang memakai solusi terkini dalam operasional mereka.
Perusahaan yang beroperasi di industri kesehatan khususnya rumah sakit di Indonesia ini baru saja mengumumkan kerja samanya dengan perusahaan penyedia sistem informasi, SAP Indonesia, PT Abyor Indonesia dan T-System.
Bukan sekadar memakai sistem informasi Electronic Medical Record (EMR) untuk mendata pasien, kerja sama juga dilakukan guna menerapkan sistem SAP secara keseluruhan (end-to-end) pada rumah sakit.
“Rumah sakit kita adalah yang pertama menggunakan solusi lengkap secara end-to-end baik dari front-end maupun back-end,” kata Rustiyan Oen, Direktur Utama PT Mitra Keluarga Karyasehat, Senin (27/06).
Ia juga menjelaskan bahwa bagian front-end akan meliputi seluruh hal yang berkaitan dengan pendaftaran pasien, registrasi rawat inap, catatan medis, pendaftaran radiologi dan lain-lain.
Sementara back-end terdiri dari berbagai urusan administrasi seperti keuangan, pengadaan, persediaan obat, dan semacamnya.
“Dengan sistem yang baru ini, waktu untuk bertemu dokter bisa lebih cepat. Begitu juga, dari sisi keuangan, kita akan tahu bisnis mana yang untung dan rugi. Kita juga bisa melakukan analisa data lebih cepat,” lanjutnya.
Saat ini, sudah ada 12 rumah sakit yang tergabung dalam Mitra Keluarga Karyasehat di seluruh Indonesia. Sebanyak delapan di antaranya berada di Jakarta, tiga di Surabaya, dan satu di Tegal.
Sebenarnya setiap rumah sakit tersebut sudah dilengkapi dengan sistem informasi. Hanya saja, tidak bisa mengakomodir pertumbuhan data pasien yang tinggi sehingga perusahaan merasa perlu memperbarui dengan teknologi terkini.
“Saat ini sistem kita memang masih sanggup menampung data pasien. Tapi antara 5 sampai 10 tahun ke depan kita harus punya sistem informasi yang lebih baik karena setiap tahunnya data pasien baru bertambah hampir 2 juta orang,” jelas Rustiyan.
Rencananya, seluruh rumah sakit tersebut nantinya akan diintegrasikan dengan sistem SAP. Untuk tahap awal, diperkirakan akan ada satu rumah sakit di Jakarta yang sudah mengimplementasikan sistem ini pada akhir 2018.
Sumber: pubinfo.id