Medan. Tim Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) melaksanakan pertemuan dan melakukan survei di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan. Tim KARS terdiri dari dr Gusti Putu Nilawati dari RS Sanglah Bali sebagai surveior medis, dr Septidewi Muninggar dari RS Kariadi Semarang sebagai surveior manajemen dan Wayan Winanta SKep Ners dari RS Sanglah Bali sebagai surveior keperawatan.
Kedatangan tim yang melakukan survei tersebut dalam rangka penilaian apakah RS milik Pemko Medan itu dapat meraih akreditasi paripurna. “Kita masih melakukan survei selama empat hari sampai Kamis nanti. Jadi, belum bisa mengambil kesimpulan,” kata salah seorang tim KARS, usai melakukan pertemuan yang dihadiri Sekda Medan Syaiful Bahri, Senin (16/5) di ruang rapat Obgyn RS Pingadi Medan.
Dijelaskannya, penilaian dilakukan dari semua aspek seperti pelayanan dan manajemen. Sementara Sekda Medan Syaiful Bahri yang mendukung pencapaian akreditasi hanya mengatakan, belum bisa memberikan keterangan karena tim KARS masih melakukan penilaian. “Ini masih penilaian, jadi belum bisa beri keterangan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Medan drg Usma Polita Nasution mengatakan, RS Pirngadi harus siap dalam mencapai akreditasi paripurna. “Intinya mutu pelayanan yang merupakan hak azasi masyarakat. Kalau mau jadi pilihan agar orang tidak berobat ke luar, harus akreditasi tahun ini. Rumah sakit harus komitmen dan mampu memenuhi 16 pelayanan seperti dimulai dari pintu pelayanan dan SOP lainnya,” harap Usma.
Sedangkan Direktur RS Pirngadi dr Edwin Effendi menerangkan, kedatangan tim survei melakukan pengamatan dan penilaian formal, melakukan konfirmasi lapangan dan penilaian pelayanan. “Apa temuan, koreksi, agar kita lebih berbenah. Kita bertekad siap berbenah dan melengkapi apa yang diperlukan untuk akreditasi paripurna,” ujarnya.
Karenanya, sambung Edwin, selain melakukan pembenahan, mereka juga melakukan kerjasama tim untuk memberi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Dalam pertemuan itu, Edwin memaparkan tentang struktur rumah sakit, tenaga medis. Selain itu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Melakukan pelatihan, peningkatan kepatuhan cuci tangan, bimbingan akreditasi KARS, pelatihan pemadaman kebakaran. Pihaknya juga terus meningkatkan instalasi yang ada. (rozie winata)
Sumber: medanbisnisdaily.com