BEKASI SELATAN – Trend Klinik Bayi Tabung ( In Vitro Fertilization atau IVF) terus menunjukan peningkatan. Saat ini saja terdapat 28 klinik tersebar diberbagai kota di Indonesia.
Untuk meningkatkan pelayanan dan mendukung program pemerintah terkait Kesehatan Ibu dan Anak. Rumah Sakit ANNA meresmikan laboratorium embriologi yang merupakan bagian integral dari Smart IVF Bekasi, Minggu (28/5/2016).
Laboratorium tersebut bekerja sama dengan PT. ingin Anak (PTIA), direncanakan akan menjadi program untuk kesehatan ibu dan anak, salah satunya melalui perencanaan kehamilan.
Direktur Utama Nur Amanah, dr. Julizir Moezahar, mengatakan RS Anna berkomitmen sebagai RS yang bisa memberikan bantuan kepada masyarakat Bekasi dalam hal masalah kesehatan, terutama terfokus pada pelayanan gangguan kesuburan
“Masyarakat Bekasi yang membutuhkan penanganan ketidaksuburan tidak perlu pergi ke Ibukota untuk mendapatkan fasilitas dan sumber daya manusia yang ahli,Tetapi bisa ke RS Anna di Bekasi,” ucapnya
“Kami bekerja sama dengan Smart IVF bersama Dr. dr Budi Wiwieko, dan tim yang memiliki SDM terlatih secara pengalaman baik dalam negeri maupun Internasional,”
“RS Anna juga turut mengembangkan fasilitas kesehatan yaitu dengan diresmikannya paviliun kartini hari ini dan pengadaan alat-alat teknologi canggih yang memang dibutuhkan dalam penanganan masalah kesehatan, sehingga masyarakat Bekasi mendapatkan solusi kesehatan yang komprehensif dan kenyamanan dalam pelayanan,” jelasnya
Sementara, Dr. dr. Budi Wiwieko, selaku Founder dan ketua Tim Smart IVF menjelaskan, Smart IVF berangkat dari penemuan serangkaian prosedur pelayanan bayi tabung yang tidak hanya mutakhir. Namun cost effective bagi pasien, untuk menunjang pelayanan bayi tabung.
Menurutnya, untuk menunjang pelayanan bayi tabung dibutuhkan fasilitas yang tekhnologi tinggi dan berkualitas. Salah satunya yang sangat penting adalah laboratorium embriologi, di dalam labolatorium embriologi sangat berperan penting dalam menentukan apakah pasien akan menjadi hamil atau tidak.
Lanjutnya, “Di dalam laboratorim embriologi terdapat peralatan-peralatan berteknologi tinggi yang digunakan dalam proses penanganan pasien bayi tabung. Peralatan tersebut memungkinkan dilakukannya prosedur prncairan sel telur, mempertemukan sel telur dengan sperma, penetesan sel telur kultur embrio, sampai pembekuan embrio dan pencairan embrio,”
“Keseluruhan proses tersebut memiliki standar prosedur yang sangat ketat dan membutuhkan akuarasi dalam pengerjaannya. Maka, peralatan yang berteknologi tinggi dan berkualitas sangat krusial dalam kesuksesan pelayanan bayi tabung,” ucap Budi.
Direktur RS Anna,drg. Rima Febrianti, mengatakan bahwa, selama 12 tahun RS ANNA berdiri. Sangat peduli terhadap pelayanan ibu dan anak sebagaimana pada awal mulanya berbasis RSIA tahun 2004.
“Kualitas pelayanan ibu terus ditingkatkandengan mendirikan klinik infersilitas dan bayi tabung yang telah di persiapkan sejak awal 2015 lalu,”. Selain ibu, kata Rima , anak juga mendapat perhatian khusus oleh pihaknya, sehingga di awal februari 2016 dirinya membuka klinik Eduneuro, suatu klinik terigrentasi antara spesialisasi syaraf dan spesialisasi lainnya dengan tujuan memantau tumbuh kembang anak agar dapat dan mampu bersekolah.
Pada tahun 2016 ini juga RS Anna akan membuka klinik Laktasi dengan tujuan bayi-bayi yang lahir dapat diberikan ASI oleh ibunya semaksimal mungkin, Karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi di awal kehidupannya.
“Dengan tujuan meningkatkan pelayanan untuk masyarakat Bekasi pada khususnya, RS Anna hari ini membuka paviliun kartini yang berjumlah 4 lantai guna menambah kapasitas poli di lantai 1 dan rawat inap di lantai 2, bersama dengan kamar operasi yang berjumlah 4 ruangan,” terangnya.
“Di lantai 4 kami khususkan pada klinik Infertilitas dan bayi tabung SMART IVF bersama dengan klinik eksekutif lainnya. Tentu penbahan layanan, kapasitas bed, ruangan dan poli ini juga disertai dengan penambahan alat-alat media teknologi termini dan SDM yang berkualitas. Sehingga visi RS Anna menjadi rumah sakit dengan pelayanan terbaik di Bekadi tahun 2019 dapat terwujud dan kita siap menyongsong Generasi Emas Indonesia di tahun 2045,” tutupnya.
Sumber: beritabekasi.co.id