Aceh, Konsep dalam penerapan syariat Islam di Aceh adalah pelayanan yang baik dan Islami. Tentu saja hal ini menyita perhatian yang serius bagi pemerintah Aceh. Rakyat Aceh pada umumnya dan rakyat di kota Banda Aceh memerlukan konsep berobat di rumah sakit dengan konsep Islami.
Sekarang sudah ada rumah sakit yang mencoba menggunakan konsep Islami dalam manajemen kerja mereka. Rumah sakit itu antara lain: RS. Zainal Abidin dan RS. Meuraksa. Menjawab tantangan itu segenap panitia dari Universitas Muhammadiyah Aceh yang tergabung dalam LP4M mengadakan acara “Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Islami”.
Acara ini berlangsung Aula Mahkamah Syariah Aceh, Sabtu, 23 April 2016. Materi yang dibahas adalah peluang dan tantangan penerapan pelayanan kesehatan berbasis Islami di Aceh oleh Dr.Al Yasa Abubakar dan aplikasi pelayanan kesehatan berbasis Islami di instansi pelayanan kesehatan oleh Irwan Saputra.
Saat ini pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit di Indonesia dan Aceh pada khususnya banyak yang menganut konsep materialistis dengan sistem kapitalis. Sistem yang ada di rumah sakit akan dicoba agar bisa diubah dan nantinya semua rumah sakit dan Puskesmas di Aceh menganut konsep pelayanan Islami sehingga pelayanan bisa lebih baik lagi.
Dalam berhadapan dengan pasien hendaknya semua orang di rumah sakit menganut konsep: Salam (Assalammualaikum), Senyum, Salaman (jabab tangan) dan Sapa.
Pelayanan dan kenyamaan pasien harus diutamakan. Urusan keselamatan adalah urusan nyawa. Jangan teledor sebab nyawa pasien bisa melayang sia-sia Kesehatan adalah hak-hak publik yang harus dipenuhi dan keselamatan pasien harus diutamakan. Waktu-waktu masuk shalat utama seperti pada jam kerja, suara azan dari masjid atau mushala di rumah sakit bergema di seluruh ruangan rumah sakit.
Bagaimana cara pasien yang sakit parah shalat seperti urusan tayamum. Shalat tetap harus dilakukan oleh setiap pasien. Ceramah agama di mesjid dan mushala juga dilakukan. Ibadah adalah terapi penyembuhan terbaik bagi setiap pasien.
Menjelang acara berakhir panitia menyebarkan angket untuk diisi setiap peserta yang berguna untuk masukan terkait sosialisasi pelayanan berbasis Islami tersebut.(*)
Sumber: kabarindonesia.com