Pontianak – Wakil Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan pihaknya kini tengah membangun tambahan fasilitas ruang rawat inap untuk Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (RSUD SSMA).
“Insa Allah tahun ini pembangunan ruang rawat inap yang akan menampung 150 bed bisa selesai,” katanya di Pontianak, Minggu (22/5/2016).
Ia menjelaskan untuk pembangunan ruang rawat inap tersebut Pemkot Pontianak menggelontorkan dana sekira Rp45 miliar. Menurutnya, dana itu ditarik dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pontianak
“Kami berharap, dengan adanya penambahan ruang rawat inap tanpa kelas tersebut, maka akan bisa lebih banyak lagi menampung masyarakat yang membutuhkan perawatan di RSUD SSMA Kota Pontianak,” kata Edi.
Edi menambahkan, dengan model pelayanan tanpa kelas yang diterapkan oleh RSUD SSMA Kota Pontianak, telah mengantar rumah sakit tersebut masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 se-Indonesia dan mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RI, 31 Maret 2016.
“Rumah sakit Kota Pontianak ini, satu-satunya di seluruh Indonesia yang masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 se-Indonesia adalah RSUD Kota Pontianak, sebab rumah sakit ini melayani tanpa kelas atau tanpa diskriminasi. Semua orang diperlakukan sama dengan fasilitas yang sama,” ungkapnya.
Ia mengakui, RSUD SSMA saat ini masih membutuhkan alat-alat kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan, sehingga masih membutuhkan dana yang cukup besar.
“Seperti untuk sebuah alkes Computed Tomography (CT) scan dengan 260 slices, yang harganya bisa mencapai Rp30 miliar,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang (OSO) saat melakukan kunjungan kerjanya di Pontianak, memuji keberadaan RSUD SSMA Kota Pontianak sebagai sarana kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, dan termasuk karya yang bagus.
“Saya menilai, RSUD SSMA Kota Pontianak sebagai suatu karya yang bagus dari seorang wali kota yang menggagas dibangunnya infrastruktur kesehatan yang lebih baik dari rumah sakit yang ada di tingkat provinsi itu,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya RSUD tersebut, masyarakat tidak perlu berobat ke negara tetangga seperti ke Kuching, Sarawak dan “check up” juga tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri. [tar]
“Rumah sakit ini harus jadi ikon. Perlengkapan maupun peralatan kesehatan harus ditingkatkan sehingga tidak perlu berobat sampai ke luar negeri lagi,” ujarnya. [tar]
Sumber: inilah.com