Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Salatiga menyesalkan sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga dalam hal ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang gagal menjadi mitra Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga yang akan membuka Fakultas Ilmu Kedokteran. Menurut Ketua DPRD Kota Salatiga Teddy Sulistyo semestinya dengan domisili kampus dan RSUD yang satu kota, bisa saling mendukung pengembangan pendidikan di kota ini.
“Kami sangat menyesalkan sikap Pemkot yang sangat tidak responsif melihat perkembangan pendidikan di kota ini. Semestinya RSUD bersedia mendukung Fakultas Kedokteran yang akan dibuka UKSW, kenyataanya RSUD malah memilih bekerja sama dengan universitas lain yang berdomisili di Yogyakarta. Sekali lagi ini saya sangat menyesalkan hal ini,” jelas Teddy, kemarin.
Menurut dia, sebenarnya pihak UKSW sudah mengajukan untuk bisa bekerjasama dengan RSUD sejak lama. Tetapi, karena tanggapan dari RSUD sangat lamban, bahkan menurut Teddy, terkesan tidak peduli, maka gagal terealisasi.
“Yang terjadi malah mempertahankan sebagai rumah sakit pendidikan UMY, saya tidak tahu bagaimana cara berpikir Pemkot Salatiga ini,” jelasnya.
Menurut dia, karena harus segera mencari mitra rumah sakit untuk syarat pendirian Fakultas Kedokteran tersebut, kini UKSW menggandeng RS Mardi Rahayu Kudus. Sebab untuk membuka Fakultas Kedokteran, harus memiliki rumah sakit pendidikan minimal tipe B.
“Namun, karena sudah telanjur, kami hanya bisa menyesalkan sikap Pemkot ini dan saya minta maaf kepada UKSW,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, UKSW saat ini tengah mempersiapkan pembukaan Fakultas Kedokteran (FK) di Blotongan, Salatiga, bersama dengan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) yang dibangun di atas tanah seluas 12 hektare.[SM]
Sumber: beritaegatama.com