Sergey Lozhkin, Senior Security Researcher dari Global Research & Analyst Team (GReAT), Kaspersky Lab, baru saja menuliskan laporan berjudul Securelist.
Dalam laporan tersebut, dia menuliskan bahwa tahun 2016 diawali dengan beberapa penyerangan siber terhadap rumah sakit dan peralatan medis.
“Mereka menggunakan serangan ransomware di rumah sakit Los Angeles, begitu juga di dua rumah sakit Jerman, ada kasus para peneliti meretas monitor pasien dan sistem pemberian obat, sebuah serangan pada rumah sakit Melbourne — dan ini terjadi hanya dalam waktu 2 bulan di tahun 2016,” katanya.
“Hal ini merupakan sebuah masalah nyata bagi industri keamanan.”
Namun, seperti yang disebutkan oleh Kaspersky dalam situs resminya, sistem rumah sakit merupakan target menarik bagi para kriminal siber, karena di dalamnya terdapat banyak infromasi pribadi sang pasien. Selain itu, ssitem rumah sakit juga memiliki banyak perangkat yang terhubung.
Penelitian Lozhkin menunjukkan bahwa para penyerang dapat sepenuhnya menguasai infrastruktur rumah sakit. Dia mencontohkan kasus para kriminal siber dapat mengendalikan infrastruktur rumah sakit dan dapat mengendalikan hasil diagnosa rumah sakit.
“Karena terkadang dokter sangat menggantungkan diri pada sistem medis ini, maka manipulasi seperti itu dapat menyebabkan pemberian perawatan yang salah,” kata Lozhkin. Meskipun skenario tersebut terkesan tidak mungkin terjadi, tapi Kaspersky meyakinkan bahwa hal ini sangat mungkin terjadi.
Dalam acara Kaspersky Security Analyst Summit, Lozhkin mempresentasikan penelitiannya. Dia juga menunjukkan betapa mudahnya seseorang dapat mengakses jaringan internal sebuah rumah sakit dan menemukan informasi pribadi tentang sang pasien.
Salah satu alasan mengapa keamanan yang ada sekarang ini masih relatif lemah adalah karena meskipun tren internet of things semakin populer, tapi keamanan siber masih dianggap tidak terlalu penting.
(MMI)
Sumber: metrotvnews.com