Bandar Lampung –Dinas Kesehatan Provinsi Lampung memiliki layanan mobil rumah sakit keliling. Lalu bagaimana kabar mobil yang sedang dilombakan di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) tersebut? Apakah sudah diakses dengan baik oleh masyarakat?
Kepala Bagian Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Asih Hendrastuti, mengatakan, mobil rumah sakit (RS) keliling milik Dinkes Provinsi Lampung, tahun ini lebih diutamakan beroperasi di daerah otonomi baru (DOB) yang belum memiliki rumah sakit. Daerah-daerah tersebut di antaranya Tulangbawang Barat, Mesuji, dan Pesisir Barat.
“Mobil RS Keliling Dinkes, melekat selama tiga hari kepada puskesmas yang ada di wilayah-wilayah tersebut,” kata Asih saat dihubungi duajurai.com melalui sambungan telepon Selasa, 29/3/2016.
Asih menjelaskan, tujuan penyelenggaraan Mobil RS Keliling Dinas Kesehatan Provinsi Lampung adalah mendekatkan akses pelayanan kesehatan terutama untuk fasilitas dokter spesialis anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah.
“RS keliling ini terdiri dari 2 unit mobil pelayanan, 1 unit mobil radiologi, 1 unit mobil recovery, dan 1 unit mobil operasional tenaga medis,” jelas Asih.
Asih menambahkan, sebelum bus RS Keliling tiba, ada tim pendahulu dan tenaga medis yang sudah berada di lokasi sehari sebelumnya, sebagai bagian dari persiapan dan pemeriksaan kepada pasien sebelum adanya tindakan operasi.
“Sehingga, ketika bus datang bisa langsung diambil tindakan operasi untuk kasus seperti amandel, lipoma tumor jinak dan lain lain. Karena bus rumah sakit keliling ini dilengkapi dengan peralatan kesehatan untuk ruang operasi kecil hingga sedang,” katanya.
Kemudian, di dalam mobil tersebut juga terdapat ruang poli untuk anak dan spesialis penyakit dalam. “Tidak menutup kemungkinan pemanfaatan RS ini juga dapat diperuntukkan saat situasi khusus seperti bencana,” ujar dia.
Pembiayaan operasional RS ini, bersumber dari APBD Provinsi Lampung. Sementara, untuk pelayanan kesehatannya seperti penyediaan dokter spesialis. Dinkes Provinsi Lampung melakukan kerja sama dengan empat rumah sakit yakni RSUD Abdoel Moeloek, RSUD Menggala, RSUD dr A Dadi Tjokrodipo dan RSUD Liwa.
“Sedangkan untuk paramedis melibatkan puskesmas rawat inap sebagai base camp mobile clinicini,” tutupnya. (*)
Sumber: duajurai.com