Sehubungan dengan akan beroperasinya Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas tahun ini, maka Universitas Andalas melakukan penguatan kerjasama dengan berbagai stakeholder salah satunya BPJS Kesehatan. Untuk menguatkan kerjasama tersebut, Pimpinan BPJS Kesehatan melakukan kunjungan silaturahmi dengan Pimpinan Unand pada hari Selasa, 02 Februari 2016 di Ruang Rapat Pimpinan Rektorat Lantai 4 Kampus Unand Limau Manis.
Hadir dalam acara ini Wakil Rektor II, Kepala Group Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) BPJS Kesehatan, Manager Proyek Implementation Unit (PIU), Dekan Fakultas Ekonomi, Kabiro Umum dan Sumber Daya, Kabag Kepegawaian, Staf Ahli Hukum Universitas Andalas, Kasubag Humas dan Protokol Unand serta tamu undangan.
Wakil Rektor II Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc dalam sambutannya mengatakan bahwa pertemuan dengan Pihak BPJS Kesehatan ini sangat penting mengingat di Indonesia, BPJS Kesehatan mempunyai komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Sehubungan dengan ini, sebagai institusi baru, Rumah Sakit Pendidikan ini perlu mendapatkan sosialisasi terkait dengan tata kelola interkoneksi antara BPJS Kesehatan dengan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Andalas.
Lebih lanjut, Prof. Asdi Agustar berharap dengan pertemuan antara BPJS Kesehatan dengan pihak pimpinan Unand merupakan titik tolak untuk menjadikan Rumah Sakit Pendidikan Unand bermanfaat bagi Civitas Akademika serta seluruh elemen masyarakat di Sumatera Barat. Unand tentu juga berharap Tim BPJS Kesehatan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Pengelola Rumah Sakit Pendidikan Unand guna tata kelola pelayanan dan operasional Rumah Sakit yang lebih baik.
Sementara itu, Manager Proyek Implementation Unit (PIU) Unand Prof. Dr. dr. Nuzirwan Acang, SpPD, CMPM menjelaskan bahwa Rumah sakit Pendidikan Unand mempunyai fasilitas Pelayanan, pendidikan dan penelitian yang terdiri dari Kedokteran dasar/Biomedik, Kedokteran Klinik, Humaniora, Kedokteran Komunitas yang di lengkapi dengan Applied Health Research dan Penelitian pengembangan bidang kesehatan. Selain itu, Rumah Sakit Pendidikan Unand ini memiliki tipe C dengan program unggulan pada bagian Onkologi dan Gastro Enterologi yang dilengkapi dengan ruang rawat inap sebanyak 4 ruangan, dengan jumlah tempat tidur sebanyak 200 TT dan Poliklinik mempunyai 20 ruangan, loby dan apotek.
Lebih lanjut, Prof. Nurzirwan Acang mengatakan bahwa pendidikan kedokteran sekarang memakai sistem KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ) dengan pendidikan klinik terintegrasi. Rumah Sakit Pendidikan Unand ini dalam pelaksanaannya di lapangan mempunyai 2 alternatif yaitu pertama RSP masih departemental, RSP mempunyai ruangan yang terintegrasi seperti Medikal meliputi Penyakit Dalam, Saraf, Kulit, Jiwa, sedangkan Surgical meliputi Bedah, THT, Mata, Gigi, Kebidanan dan Penyakit Kandungan serta Anak.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Andi Afdal Abdullah selaku Kepala Group Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) BPJS Kesehatan Jawa Timur dalam hal ini menyampaikan bahwa dalam konstruksi pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia, BPJS Kesehatan berfungsi sebagai penjamin kesehatan dengan jumlah penduduk 1.500 Juta Jiwa. Ditegaskan dalam pertemuan ini bahwa BPJS Kesehatan bukan sebagai penyelenggara kesehatan secara langsung, semua tergantung dengan pelayanan dan fasilitas dari rumah sakit.
Selain itu, dr. Andi Afdal juga menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan mengutamakan peserta yang berdomisili pada wilayah tempat tinggal yang ditetapkan. Dan untuk mahasiswa Unand yang belum menjadi jaminan orang tuanya, BPJS Kesehatan akan memfasilitasinya. BPJS Kesehatan akan mempersiapkan dokter praktek perorangan atau dokter umum yang melayani 5000 orang pasien.
Dr. Andi Afdal berharap dengan bekerjasamanya BPJS Kesehatan dengan Rumah Sakit Pendidikan Unand tidak adanya perbedaan pelayanan dan pelayanan dapat diatur dengan seefisien mungkin.
Acara dilanjutkan dengan pengecekan lokasi Rumah Sakit Pendidikan Unand oleh Tim BPJS Kesehatan didampingi oleh Manager PIU Unand beserta Rombongan.
Humas dan Protokol Unand
Sumber: unand.ac.id