LOS ANGELES – Presiden Hollywood Presbyterian Medical Center mengatakan rumah sakitnya terpaksa harus membayar tebusan sebesar 17.000 dolar AS dalam bentuk Bitcoins untuk mendapatkan kembali kontrol atas sistem komputer mereka setelah serangan siber.
Allen Stefanek mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa membayar tebusan adalah cara tercepat dan paling efisien untuk memperoleh kembali akses ke sistem mereka yang lumpuh terkena retas pada 5 Februari. Gangguan tersebut mengacaukan komunikasi elektronik staf rumah sakit.
Stefanek menegaskan, tidak ada informasi mengenai pasien atau karyawan yang bocor karena serangan malware, dan bahwa sistem rekor medis elektronik rumah sakit sepenuhnya pulih pada Senin (15/2). “Perawatan pasien tidak terganggu sama sekali,” kata Stefanek.
Stefanek mengatakan serangan maya mengakibatkan mereka tak dapat mengakses sistem dengan cara melakukan enkripsi file, dan peretas mengklaim memiliki kunci dekripsi. Menurutnya, rumah sakit telah meminta bantuan penegak hukum dan ahli komputer untuk memulihkan akses ke sistem dan mengungkap sumbernya.
Asal intrusi jaringan komputer masih belum diketahui, sementara karena gangguan komunikasi dokter dan staf medis harus bergantung pada catatan kertas dan tulisan tangan, menurut dokter dan Biro Investigasi Federal.
“FBI dan Departemen Kepolisian Los Angeles bekerja sama mengusut peretas atau kelompok peretas yang bertanggung jawab atas gangguan itu,” kata juru bicara FBI Laura Eimiller.
(Reuters, Linda Putri/ CN33)
Sumber: suaramerdeka.com