SILIMAKUTA – Rumah Sakit GKPS Bethesda Saribudolok di Kecamatan Silimakuta sudah lebih tiga bulan tidak beroperasi. Hal ini menjadi pertanyaan besar di tengah-tengah masyarakat.
RS GKPS Bethesda yang dulunya sangat dikenal sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Simalungun, kini sudah ditutup dan masyarakat harus mengurungkan niat untuk berobat ke RS GKPS Bethesda Saribudolok.
Seorang warga Saribudolok Sy JP Sinaga (46) mengatakan, kondisi RS GKPS Bethesda semakin lama semakin merosot, hingga saat ini sudah ditutup. Ada suatu kejanggalan mengapa hal itu bisa terjadi. Dikatakannya, badan usaha milik GKPS yang dikenal dengan nama RS GKPS Bethesda Saribudolok ini mengalami kejayaan yang sangat tinggi di era tahun 80’an hingga 90’an. Sangat disayangkan, kini rumah sakit itu harus ‘mati suri’.
“Kita merasa kasihan melihat rumah sakit itu. Entah mau jadi apa nantinya RS GKPS Bethesda itu?” ujar Sy JP Sinaga saat berbincang-bincang dengan METRO SIANTAR di salah satu warung kopi di Saribudolok, Selasa (16/2).
Dijelaskan Sy JP Sinaga, RS GKPS Bethesda sangat terkenal hingga ke kabupaten-kabupaten lain, seperti Kabupaten Dairi dan Karo. Sehingga tak hanya warga Simalungun yang datang untuk berobat pada masa itu.
“Seingat saya, warga Sidikalang juga banyak berobat ke RS GKPS Bethesda Saribudolok. Begitu juga dengan warga Kabanjahe dan daerah lainnya,” terang pria paruh baya yang mengaku lahir di RS Bethesda Saribudolok pada tahun 1970 silam.
Masih kata Sy JP Sinaga, rumah sakit ini memiliki luas lebih kurang 2 hektar2 dan di era tahun 90’an pelayanannya sangat bagus dan selalu ada tim doa untuk mendoakan setiap pasien yang berobat agar lekas sembuh. Sehingga para pasienpun merasa senang dan nyaman untuk datang berobat ke rumah sakit itu.
“Justru itu yang kita pertanyakan. Entah managemen apa yang salah sehingga RS GKPS Bethesda itu bisa merosot sampai tutup. Sangat disayangkan, sekarang yang berdiri tinggal hanya gedungnya yang sudah kumuh dan tidak terawat,” imbuh Sinaga
Hal senada juga dilontarkan warga lainnya Mey P Girsang. Ia mengatakan, dengan ditutupnya rumah sakit ini dimanfaatkan oleh sebahagian pelajar sebagai tempat cabut (bolos sekolah). Bukan itu saja, dikarenakan bangunan serta lokasinya lumayan luas dan tertutup, ada yang memanfaatkan tempat berpacar-pacaran. Dan paling mirisnya, juga ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab, diduga mempergunakan tempat itu sebagai tempat memakai narkoba.
“Iya, kita sudah sering mengejar-ngejar siswa berseragam sekolah dan juga di saat jam sekolah berlangsung di lokasi RS Bethesda itu. Begitu juga dengan kertas diduga bekas bungkusan ganja banyak berserak di lokasi rumah sakit itu,” ucap Girsang sembari menyampaikan sangat menyesalkan RS GKPS Bethesda Saribudolok merosot hingga tutup.
Mereka mengharapkan pengurus pusat GKPS segera membenahi keberadaan RS GKPS Bethesda Saribudolok kembali jaya seperti di era 80’an.
“Itulah harapan kita. Karena kita tidak ingin rumah sakit itu terlantar. Jika memang tidak ada lagi solusinya, buka saja plang yang ada di gedung rumah sakit itu. Jangan lagi ada di sana plang yang bertuliskan ‘RS GKPS Bethesda Saribudolok’,” ketus mereka.
Sementara itu, Praeses GKPS Distrik III Pdt Jonesman Saragih STh MM ketika dikonfirmasi menerangkan bahwa rumah sakit tersebut tidak ditutup. Hanya saja, dikarenakan pendapatan tidak seimbang dengan pengeluaran, untuk sementara waktu pegawainya dirumahkan.
“Bukan ditutup, hanya saja sementara waktu pegawainya dirumahkan. Kebijakan itu terpaksa kita ambil dikarenakan pengeluaran tidak sebanding dengan pendapatan. Sehingga, Badan Usaha Bidang Kesehatan GKPS mengalami kendala untuk menggaji pegawai,” kata Pdt Jonesman Saragih STh MM
Lebih lanjut dijelaskan bulan April mendatang, akan dilaksanakan Sidang Majelis Gereja dan mengenai kondisi RS GKPS Bethesda Saribudolok menjadi salah satu agenda untuk dibahas.
“Kita akan berupaya untuk mengembalikan kejayaan RS GKPS Bethesda Saribudolok seperti pada era 80’an. Mari kita mendoakan bersama, bulan April 2016 akan dilaksanakan Sidang Majelis Gereja. Di sana akan kita bahas mengenai perkembangan rumah sakit itu,” ucap Pdt Jonesman Saragih STh MM selaku penanggung jawab aset RS GKPS Bethesda Saribudolok. (oga/pra)
Keterangan Foto : RS GKPS Bethesda Saribudolok yang mengalami kemajuan pesat di era tahun 80’an, kini tampak tutup dan sepi, tidak ada aktivitas disana. Selasa (16/2) (Metrosiantar/Yoga Girsang)
Sumber: metrosiantar.com