BOGOR – Permasalahan yang kerap dikeluhkan warga Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, terhadap Rumah Sakit Medika Dramaga (RSMD) ditanggapi pemilik rumah sakit, Supriyadi. Supriyadi pada Sabtu lalu mengumpulkan para penjabat yang ada di wilayah, termasuk kepala Desa Dramaga untuk membahas permasalahan yang dikeluhkan warga.
Supriyadi menuturkan, perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dan sudah berjalan selama lima tahun, tentunya tak lepas dari dukungan dan peran serta masyarakat sekitar. Sehingga dengan adanya persoalan yang terjadi dan banyak dikeluhkan masyarakat sekitar akan diperbaiki pihak rumah sakit. Salah satunya dengan mengundang pemangku kepentingan yang ada di wilayah dan duduk bersama menyelesaikan permasalahan yang terjadi, termasuk bersama-sama meninjau langsung kondisinya.
“Ke depannya kita harapkan setiap adanya masalah seefektif mungkin bisa diselesaikan. Apalagi permasalahan dengan lingkungan sekitar. Tentunya kita tidak mau merugikan masyarakat,” urainya.
Terkait masalah limbah rumah sakit yang diduga dibuang ke kali, menurut Supriyadi, hal itu tidak benar. Karena pihak rumah sakit memiliki pengolahan limbah sendiri dan selalu dilaporkan ke Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor per tiga bulan sekali. Untuk rencana peluasan rumah sakit ke wilayah Kabupaten Bogor, kata Supriyadi, saat ini pihaknya baru mengajukan izin lokasi. ”Rencananya area tersebut akan dijadikan tempat parkir kendaraan,” tuturnya.
Sementara itu, Staf Kelurahan Margajaya, Ujang Fajri mengatakan, ketika bertemu pihak rumah sakit, semua keluhan yang masyarakat sampaikan, termasuk melakukan peninjauan langsung saluran limbah yang tersumbat yang menyebabkan bau sampah telah ditampung. “Tak terkecuali masalah perluasan rumah sakit yang nantinya akan berdampak banjir ke wilayah RT 02/05. Pihak rumah sakit harus memperhatikan hal tersebut,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Dramaga, Yayat Supriyatna. Lewat pertemuan itu, pihak desa mengajukan sembilan usulan yang harus diperhatikan pihak rumah sakit. Salah satunya perluasan tersebut tidak boleh merusak tata kelola Kali Cibungur yang nantinya menimbulkan banjir tahunan dan akses jalan umum. Mengingat ases jalan tersebut sangat penting dan banyak digunakan masyarakat. “Kita harapakan adanya rumah sakit bisa berdampak positif,” tutupnya. (ads/b/ram/wan)
Sumber: metropolitan.id