BEKASI – Rumah sakit swasta di Kota Bekasi diminta untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah. Karena selama ini masih ada pasien yang merupakan peserta BPJS tidak mendapatkan pelayanan maksimal bahkan ditolak oleh rumah sakit swasta.
Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Syaherallayali, mengaku memiliki pengalaman kurang baik ketika membutuhkan pelayanan kesehatan meski sudah menjadi peserta BPJS. Saat itu ketika anaknya sakit, pihak rumah sakit tak merespon dengan baik.
“Kebetulan saya dari komisi D yang membidangi kesehatan, jadi saat itu saya coba pake jalur prosedur. Nyatanya saya tidak diberikan pelayanan maksimal oleh rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan BPJS. Namun setelah saya mengeluarkan identitas kalau saya anggota dewan baru mendapatkan service lebih,” katanya.
Ia menduga kalau selama ini rumah sakit swasta hanya sekedar memasang tanda kerjasama dengan BPJS tanpa disertai pelayanan yang baik. Padahal, BPJS merupakan program pemerintahn pusat yang harus dijalankan dengan maksimal.
“Program ini merupakan dari pusat, sudah seharusnya di daerah untuk mensukseskan demi masyarakat, jadi pengontrolan serta pembinaan dari Dinas Kesehatan juga harus lebih maksimal,” tuturnya.
“Masyarakat Kota Bekasi begitu banyak mencapai 2,5 juta penduduk. Dan menjadi salah satu faktor apa bila ada 30 persen masyarakat yang sakit, menjadi penyebab rumah sakit yang bekerjasama BPJS penuh. Oleh sebab itu hal ini harus menjadi perhatian pemerintah, selain fasilitas juga disediakan dan kualitas pelayanan juga ditingkatkan,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Anne Nurchandrani, menjelaskan kalau saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi ke rumah sakit swasta yang belum bekerjasama dengan BPJS.
“Dari 38 rumah sakit swasta di kota baru 18 yang bekerjasama. Namun saat ini ada enam rumah sakit yang sudah dalam proses administrasi,” katanya.
Di antaranya , lanjut Anne, RS Kartika Husada, RS Cikunir, RS THB, RSB THB, RS Juwita, dan RS Citra Harapan. “Proses sudah dijadwalkan untuk divisitasi,” imbuhnya.
Terkait masih adanya keluhan dari pasien BPJS, Anne justru menganggapnya sebagai masukan dan laporan. Nantinya, seluruh laporan itu akan ditindaklanjuti untuk memperbaiki pelayanan di rumah sakit swasta.
“Kita bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan untuk menindak yang kurang memberikan pelayanan. Namun saat ini yang sering menjadi laporan seringnya kamar penuh sehingga peserta BPJS tidak bisa terlayani,” paparnya. (and)
Sumber: pojoksatu.id