Kedua mata Heliawati tampak berkaca-kaca tatkala keluar dari RS Elisabeth Semarang, Minggu (14/2) pagi. Ia mengatupkan kedua telapak tangan rapat-rapat sambil mengucapkan rasa syukur karena baru saja mengikuti peringatan Hari Orang Sakit Sedunia bersama puluhan pasien lainnya.
Memperingati hari Orang Sakit menjadi penambah semangatnya di tengah rutinitasnya berobat di rumah sakit tersebut. Ia bisa melihat bagaimana orang-orang yang sakit lebih parah darinya berharap lekas sembuh agar dapat beraktivitas normal.
“Maka dari itu, saya lega masih bisa merayakan Hari Orang Sakit di RS Elisabeth. Saya merasa lebih beruntung ketimbang pasien lainnya,” ujar Heliawati.
“Tapi jangan ada lagi orang sakit lagi karena sakit itu menyakitkan,” sambungnya.
Humas RS Elizabeth Probowati Tjondronegoro menyampaikan peringatan Hari Orang Sakit dilakukan dengan mengedukasi pasien dengan gerakan cuci tangan.
“Untuk hari ini dibarengi dengan pelaksanaan misa biar mereka bisa sekalian beribadah minta penyembuhan,” terang Probowati.
Saat berada di aula rumah sakit, kata Probowati, tiga tokoh Nasrani bergantian mendoakan pasien yang terbaring di tempat tidur.
Romo Ignasius Aria Dewanto mula-mula datang dengan membawa air berkat yang disiramkan pada tubuh pasien, lalu diikuti Romo Bernardus Haryasmara yang mengelilingi puluhan pasien yang terbaring sakit maupun duduk di kursi aula. Selanjutnya Romo Dodit PR membagikan komunie bagi ratusan jemaat yang hadir.
“Jadi biar yang sakit diberikan kesembuhan. Mereka percaya hal itu. Makanya ada puluhan pasien di bangsal Instalasi Rawat Jalan yang ikut peringatan ini,” tutupnya.(far)
Sumber: metrosemarang.com