Kutai Kartanegara rencananya akan memiliki rumah sakit kanker terbesar di Kalimantan bahkan di Indonesia.vPasalnya, rumah sakit kanker yang rencana akan dibangun Hitachi, salahsatu perusahaan besar dari Jepang itu merupakan rumah sakit kanker berskala internasional, dengan nilai investasi triliunan rupiah.
Untuk itu, Pemkab Kutai Kartanegara melalui Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) menyambut positif tawaran kerjasama dari investor Jepang tersebut.
Menurut Kepala BPMPD Kutai Kartanegara, Bambang Arwanto melalui Sekretarisnya, Bahauddin rencana kerjasama tersebut akan memberikan dampak yang sangat menguntungkan, karena investasi-investasi sektor non tambang sangatlah dibutuhkan Kutai Kartanegara ditengah merosotnya sektor pertambangan, baik batu bara maupun migas akhir-akhir ini.
Hal menguntungkan lainnya dalam kerjasama ini adalah penggunaan pola kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), dimana pemerintah tidak harus mengeluarkan dana untuk membangun rumah sakit bernilai triliunan rupiah tersebut. Semua biaya pembangunan dibebankan kepada investor, sementara pemda hanya menyiapkan lahan. Yang menguntungkan juga adalah rumah sakit kanker itu nantinya akan menjadi aset pemda setelah masa kewenangan pengelolaan oleh pihak investor berakhir sesuai dengan jangka waktu dalam perjanjian.
Terlepas dari keuntungan dalam hal pembangunan dan peningkatan layanan kesehatan, yang tidak kalah pentingnya adalah dampak keberadaan rumah sakit tersebut nantinya terhadap pendapatan daerah. Karena nantinya akan banyak orang dari luar yang datang membutuhkan layanan rumah sakit kanker ini, baik luar Kutai Kartanegara,luar Kaltim bahkan luar Kalimantan serta tidak menutup kemungkinan akan banyak didatangi pasien dari luar negeri.
“Pasalnya, investor akan membangun rumah sakit kanker bertarap internasional, dengan fasilitas serta tenaga dokter ahli khusus bidang penanganan penyakit kanker. Singapura merupakan contoh, dimana pasien dari berbagai negara datang untuk berobat ke negara tersebut karena kecanggihan rumah sakitnya, baik fasilitas, pelayanan maupun kecanggihan alat kesehatan serta tenaga dokternya,” kata Bahauddin.
Mengenai kesiapan Kutai Kartanegara menerima kerjasama dimaksud, khususnya kesiapan lahan dan birokrasi perijinan yang mudah, Bahauddin mengatakan tidak masalah untuk lahan. Pihaknya berkoordinasi dengan instansi pemerintah daerah terkait dengan menyiapkan lahan di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah di Tenggarong Seberang.
“Kita punya lahan yang luas di sekitar Rumah sakit Umum Tenggarong Seberang, kalau masih kurang akan kita perluas lagi lahannya. Kita juga koordinasikan soal kemudahan perijinannya,” ujarnya.
Untuk infrastruktur sarana pendukung, khususnya bandara yang menjadi sangat vital dalam masalah transportasi, mengingat untuk bisa seperti Singapura harus dekat bandara serta hotel, menurut Bahauddin bandara dan hotel tentunya penunjang utama, dan smart city yang didalamnya juga ada bandara yang akan dibangun di Tenggarong Seberang itu sebagai jawabannya.
“Pembangunan Smart City itu juga merupakan alasan kenapa Hitachi memilih membangun rumah sakit kanker skala internasional itu di Tenggarong,” ungkap Bahauddin. *kminfo
Sumber: kutaikartanegarakab.go.id