PURWOREJO – Pj Bupati Purworejo Agus Utomo SSos menegaskan, pelayanan di semua Rumah Sakit tidak boleh ada diskriminasi. Karena kesehatan menjadi kebutuhan dasar yang sangat penting. Menurutnya dalam memberikan pelayanan kesehatan, yang paling penting adalah tidak membedakan golongan tertentu, semua golongan harus mendapat pelayanan kesehatan yang sama. “Maka jangan diskriminatif yang penting adalah pelayanan tidak membedakan siapa itu orangnya, walaupun rumah sakit Islam, bukan berarti yang berobat disini non Islam tidak boleh, tentu semuanya boleh berobat disini,” katanya dalam acara peresmian Rumah Sakit Islam (RSI) Purworejo di Desa Loano, Kecamatan Loano, (27/1).
Hadir jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Sekda Purworejo, Kepala Dinas Instansi terkait, Muspika Loano, tokoh masyarakat dan pemuka agama, serta Ketua Organisasi Kesehatan se Kabupaten Purworejo. Turut hadir sebagai tamu undangan Bupati Purworejo terpilih Agus Bastian.
Lebih lanjut, Pj Bupati Purworejo berbicara tentang standar pelayanan, menurutnya perlu adanya suatu monitoring dan advokasi agar keberadaan rumah sakit dapat memenuhi syarat dan memberi manfaat. Dan yang tidak kalah penting, tentang tuntutan pelayanan kegawat daruratan adalah ketersediaan darah. “Lakukan koordinasi terus dengan dengan Dinas Kesehatan maupun rumah sakit yang ada, karena menurut data, angka kesakitan yang cukup tinggi adalah terkait dengan angka kematian ibu dan bayi. Harus bisa membangun hubungan relasi dengan PMI,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dr H Kuswantoro MKes, menjelaskan, sebagai rumah sakit bertipe D, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh RSI Purworejo. Yakni, pelayanan medik, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan dan kebidanan, pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunjang non klinik, dan pelayanan rawat inap. Pihaknya berharap, pelayanan-pelayanan tersebut dapat terus dikembangkan. Selain itu juga diperlukan peningkatan SDM, sehingga klasifikasi rumah sakit dapat naik.
“Harapan kami kedepan agar pelayanan ini dapat dikembangkan, sehingga klasifikasi rumah sakit ini bisa naik menjadi kelas C dan syukur kedepan bisa naik menjadi kelas B. Selain itu juga masih diperlukan sentuhan sedikit khususnya SDM yang membutuhkan penanganan khusus” tandasnya.
Kuswantoro menambahkan, pendirian RSI Purworejo di kawasan utara Purworejo dinilainya sangat strategis. Diharapkan dengan hadirnya RSI, masyarakat Purworejo di wilayah utara dan sekitarnya, dapat lebih mudah dan cepat dalam mengakses layanan kesehatan.
Sementara itu, Direktur RSI Purworejo, dr. Ulfah Hidayah, M.Kes menjelaskan, terkait Sumber Daya Manusia (SDM), pihaknya memprioritaskan tenaga kerja dari warga sekitar Loano, untuk mengangkat perekonomian warga setempat. “Ini adalah salah satu komitmen kami dalam memberdayakan SDM dan mengangkat perekonomian warga setempat, serta sejalan juga dengan harapan Pemerintah Daerah Purworejo dalam penyerapan tenaga kerja,” terangnya.
Pihaknya berharap, RSI Purworejo dapat membantu pemerintah daerah dibidang kesehatan dengan bermitra dengan rumah sakit yang sudah ada, dan bertekad menjadi rumah sakit swasta pilihan masyarakat Kabupaten Purworejo dan sekitarnya, dengan pelayanan yang profesional dan Islami.
Sumber: jatengprov.go.id