manajemenrumahsakit.net :: Mount Elizabeth Hospital Singapura menyelenggarakan Pre-Annual Medical Symposium di ruang rapat lantai dua rumah sakit tersebut pada 23 Oktober 2015. Simposium digelar sebagai “pemanasan” untuk seminar berskala besar yang diselenggarakan sehari berikutnya (24 Oktober).
Para peserta seminar medis itu terdiri atas perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Bangladesh, Tiongkok dan dokter lokal di Singapura serta para koresponden berbagai media dari negara-negara tersebut yang jumlahnya lebih dari tiga ratus orang.
Seminar dibuka oleh Alvin Neo selaku Kepala Pemasaran Parkway Hospitals Singapore. Dalam sambutannya, Alvin Neo menyatakan, pihaknya menyambut hangat semua tamu yang datang ke Rumah Sakit Mount Elizabeth untuk menghadiri acara tersebut.
Menurutnya, Parkway Hospitals Singapore sangat senang berbagi pengalaman pengobatan dengan para peserta seminar dan dia berharap melalui pertemuan itu dapat menyebar informasi medis terbaru dari Singapura ke negara-negara Asia lainnya.
“Parkway Pantai Grup adalah penyedia pelayanan kesehatan swasta terbesar di Asia yang jumlah modalnya berada di peringkat kedua di dunia. Strategi, pemasaran bisnis, penjualan, inovasi produk, pengembangan bisnis/pasar baru, front-office, layanan pelanggan dan fungsi call center, yang dipimpin oleh Alvin Neo adalah divisi terbesar dalam perusahaan.
Sebelum bergabung dengan “Parkway Pantai Grup”, Alvin Neo adalah Presiden Regional Departemen Medis Johnson & Johnson yang bertanggung jawab atas 12 pasar di bisnis perawatan diabetes di kawasan Asia-Pasifik. Dia juga bertanggung jawab di seluruh kawasan Asia-Pasifik untuk mempromosikan sektor kesehatan Johnson & Johnson.
Alvin Neo memulai kariernya di Johnson & Johnson di divisi konsumen, menjabat sebagai direktur kelompok pemasaran global di pasar negara berkembang, sebelum akhirnya bergabung dalam profesi medis.
Dia juga telah melayani untuk perusahaan-perusahaan multinasional lain seperti posisi kepemimpinan pemasaran Procter & Gamble dan Gillette, serta konsultan strategi di Boston Consulting Group. Saat ini, dia juga sebagai anggota dewan eksekutif dalam Cambridge Business School di bidang usaha periklanan.
Acara selanjutnya diisi oleh empat dokter untuk berbagi pengalaman medis mereka. Yang pertama adalah dokter spesialis otolaringologi, Dr Tay Hin Ngan, dengan topik “Pilihan untuk mengobati kanker kepala dan leher dengan bedah minimal invasif”. Dia berbagi pengalamannya untuk seluruh hadirin.
Dr Tay Hin Ngan menyelesaikan pelatihan di Departemen THT pada Fakultas Kedokteran National University of Singapore (NUS).
Dalam program pengembangan tenaga kesehatan, dia menerima beasiswa untuk mengikuti pelatihan lanjutan onkologi bagian kepala dan leher di Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, New York, Amerika Serikat. Dia dinilai sebagai salah satu siswa dalam 5% yang paling unggul yang diasuh oleh Profesor Jatin Shah dalam kariernya selama 35 tahun.
Dr Tay Hin Ngan diakui sebagai ahli bedah kepala dan leher yang luar biasa di dunia pada saat ini. Dia kemudian ditunjuk sebagai sarjana tamu di departemen terapi endoskopi tengkorak Profesor Carl Snyderman di University of Pittsburgh Medical Center, Amerika Serikat. Setelah pelatihan bedah robotik lebih lanjut di Rumah Sakit Severance Yonsei Korea Selatan, Dr Tay menciptakan program robotik bedah kepala dan leher di Singapore General Hospital. Dimulai dengan operasi tiroid dan kemudian berkembang menjadi operasi orofaring dan di seksi leher untuk kanker.
Dia adalah salah satu pelopor dalam pengobatan bedah lidah dengan robot yang mengobati apnea tidur (sleep apnea obstruktif/OSA) di wilayah tersebut. Da pernah diundang ke Malaysia, Korea Selatan, Israel mengajarkan metode penggunaan robot untuk penghapusan tiroid, serta penerapan manajemen bedah robotik kanker melalui mulut dan apnea tidur (OSA).
Saat ini Dr Tay adalah satu-satunya ahli bedah kepala dan leher yang mahir mengaplikasikan “Leonardo da Vinci Surgical Locator” dalam daftar Intuitif Surgical.
Dr Tay Hin Ngan menjelaskan, di Singapura teknologi baru yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir terutama berkaitan dengan bedah robotik dan minimal invasif.
Di bagian hidung, tenggorokan dan kanker kepala dan leher, dibagi menjadi dua kategori, salah satunya adalah melakukan operasi tiroid atau operasi leher terutama untuk memindahkan sayatannya dari leher ke bagian ketiak atau di bagian yang tertutup rambut. Setelah operasi, bekas luka akan tersembunyi dari pandangan, sehingga dapat mempertahankan kecantikan. Banyak wanita muda memilih operasi ini.
Klinis Dr Tay memfokuskan dalam berbagai gejala berikut: pengobatan dengan operasi lubang jarum atau robotik membedah tiroid yang tanpa bekas luka, bedah robotik transoral (pengobatan kanker di bagian kepala dan leher, apnea tidur melalui oral), dengan teknik minimal invasif mengobati kepala dan leher dan kelenjar ludah, dengan operasi endoskopi mengobati saluran air liur (mengobati sinus, nasofaring, kelenjar di bawah otak, tengkorak, saluran nasolacrimal), mengobati orang dewasa dan anak yang mengidap penyakit THT dan mendengkur.
Konsultan Senior Onkologi Radiasi Dr Lee Kim Shang tampil pada kesempatan kedua dengan topik “Tomotherapy: pengobatan non-bedah tumor otak”.
Dr Lee Kim Shang adalah Konsultan Senior Onkologi Radiasi di Mount Elizabeth Hospital dan Konsultan Tamu di Singapore Gamma Knife Centre. Dr Lee lulus dari National University of Singapore di tahun 1985. Lalu, dia mendapatkan beasiswa HMDP Fellowship dari Departemen Kesehatan untuk belajar di Saint Bartholomew”s Hospital di London dari 1990 sampai 1992, dan di Unit Neuro-Onkology, Royal Marsden Hospital, Inggris, di tahun 1996. Dia lalu diangkat sebagai Konsultan Senior di Therapeutic Radiology Department di National Cancer Centre, di mana dia juga menjadi Kepala Subspesialisasi Departemen untuk Kanker Usus di National Cancer Centre.
Dalam periode ini, Dr Lee memegang berbagai jabatan antara lain Ketua dari Therapeutic Radiology Department Safety Committee, anggota dari Ministry of Health Colorectal Cancer Clinical Pratice Guidelines Committee dan anggota dari Specialist Training Committee (Radiation Oncology) di Departemen Kesehatan Singapura. (umry eff/ril)
Sumber: medanbisnisdaily.com